Sunday, June 15, 2014

Kekasih Sebatas Imajinasi

Tari adalah mahasiswi semester 4 fakultas hukum disalah satu kampus ternama di Sumatera Utarta.  Sosoknya sederhana, meski kebanyakan orang yang belum mengenalnya mengatakan dia agak jutek dan sombong. Sejak ayahnya meninggal dunia sekitar empat tahun lalu dia berubah menjadi pendiam.
Apa mungkin itu membuatnya menjadi sosok yang super cuek?
semasa ayahnya masih hidup Tari sangat dimanja. Apa saja yang menjadi permintaannya pasti dipenuhi oleh ayahnya.
Sekilas ayahnya terlihat sebagai sosok yang sangat keras mendidik anak-anaknya, mungkin itu demi kebaikan. Sejak kecil Tari tidak diijinkan ayahnya mengerjakan pekerjaan rumah layaknya seorang gadis yang beranjak dewasa. Tari dituntut untuk giat & rajin belajar. Hampir seluruh waktu Tari habis bergelut dengan pelajaran.
Sejak kepergian ayahnya ada yangg berubah, ia sangat kehilangan dimana sosok yang selalu memanjakannya sudah tidak ada lagi. Tetapi itu tidak menyurutkan semangat Tari untuk meraih mimpinya dan cita-citanya menjadi anak kebanggaan keluar terkhusus bagi Alm. Ayahnya.
***
“Hai’ sapa cowok yang mengenakan kemeja kotak-kotak menepuk pundak Tari.
“Hai juga. Eh kami Rico’ jawab Tari.
“Ntar jam istirahat makan siang bareng ya?”, “Kok tumben? Mau traktir makan dimana” ucap Tari setengah nada bercanda dan senyum manisnya yg membuat rico tak kuasa mengunggkapkan rasa kagumnya terhadap Tari.
“Nanti aku kabarin ya, habis jam pelajaran ini” rico berlalu dan kembali ketempat duduknya.
“Kita makan siang dikantin sebelah perpustakan yuk” ajak rico dengan nada membujuk dan wajah memelas agar Tari mau menerima ajakannya.
“Hmmm…. Aku ngga lapar” Jawab Tari dengan nada Cuek.
“Owh, yaudah deh. Tadinya aku mau ngomongin sesuatu sama kamu” ucap rico dengan nada kecewa.
Tari : “Hahahahahaha….. kamu langsung ciut gitu. Aku cuma becanda tau. Tapi kamu yang traktirkan?”
Rico : “Beneran…???!!! Iya dong, masa aku yang ngajak ngga tanggungjawab.” Tampak wajah Rico berkaca-kaca.
Tari dan Rico bergegas menuju kantin.
Tari : “Loh, katanya tadi mau ngomongin sesuatu. Kok malah bengong?”
Rico : “eh, iya hampir lupa”. “Kamu sudah punya pacar belum?”
Tari : “kok nanya itu sih” dengan ekspresi wajahnya langsung berubah seperti marah.
Rico : “Maaf Tari, aku ngga bermaksud menyinggung perasaan kamu. Aku ngga tau kalau km ngga suka ditanya begitu. Jujur aku sudah lama memperhatikanmu selama ini. Aku suka kamu dengan sikap dan sifatmu, meski aku tidak begitu terlalu mengenal kepribadianmu. Maafin aku ya”
“yaudah, ngga apa-apa kok” sambil mengutak-atik sedotan minumannya. Tari menjadi sedikit bête karena pertanyaan Rico yang terlalu ceplos.
Rico : “kamu ngga marahkan?”
Tari : “Ah, engga. Aku ngga apa-apa”
Rico : “terus gimana menurut kamu”
Tari : “ Soal apa?”
Rico : “hmmm, tadi. Soal tadi aku bilang aku sudah lama suka sama kamu?”
Tari : “Begini ya rico, kita itu masih semester 4. Perjalanan masih panjang. Aku belum kepikiran untuk berpacaran”.
Rico : “Ok, Aku ngga maksa. Aku akan menunggu hingga kamu benar-benar siap”
Sejak itu mereka semakin akrab dan bersahabat, hampir tak ada hari yang terlewatkan tanpa bersama. Rico cukup sabar menanti saat itu tiba.
Sementara ia mengganggap dan memperlakukan Tari sebagai kekasihnya meski statusnya tidak demikian.
***
Tari duduk dikoridor asik mengotak-atik handphone dan handsfree terpasang ditelinga, sehingga orang yang berlalu lalang dibelakangnya tidak ia hiraukan.
“Haiii…” sapa Rico menepuk Tari.
Spontan Tari menoleh dengan paras muka memerah hendak marah kearah orang yang menepuk pundaknya.
“eh, km Rico. Kirain siapa. Ngagetin aja” balas Tari.
Rico : “Asik nih, lg mainin apa sih, Ngga suka ya diganggu begitu?”
Tari : “Ah, engga kok. Cuma online aja. Biasa menghabiskan waktu menunggu kelas berikutnya”
Rico : “udah baca pengumuman belom? Jam kuliah hari ini diganti menjadi sabtu pagi” tegas Rico dengan nada kecewa.
Tari “ Masa sih? Beneran Co?.Padahal dari tadi aku bela-belain menunggu sampe kering eh taunya malah dialihkan”.
Rico : “iya, aku juga baru dapat kabar dari teman”. “Eh, trus rencana kamu apa? Ada kelas lagi?”
Tari :”Enggak, yah paling pulang ke kos. Hehehe”
Rico :” Jalan yuk, kemana kek, atau nonton gimana? Yah, mau dong please”
Tari : “Hmmm, boleh deh”
Rico :”Asik… Bentar aku ambil sepeda motor diparkiran dulu ya. Kamu tunggu didepan fakultas aja. Ok?”
Tari :”Ok, tapi jangan lama-lama ya. Awas kalau lama!”
Rico :”Siap bos…!!!”
To Be Continue....

Bagikan

Jangan lewatkan

Kekasih Sebatas Imajinasi
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online