Tuesday, January 10, 2012

Kita tidak pernah tahu betapa berartinya seseorang sebelum kita kehilangannya.

Mendung pertanda akan hujan roy duduk diteras rumah dengan secangkir kopi panas.
"roy" teriak wanita setengah baya dari dalam rumah, "iya ma,,,,"!!! sahut roy.
"ada telpon dari dinda"... tiba2 suara itu hilang.
roy melangkah masuk kedalam rumah menuju telepon yg sedang menunggu.
"hallo, ada apa din...???" tanya roy.
"roy, km sibuk ga...???" tanya dinda. "bantuin aku dong jagain ibu dirumah sakit, bisa ga roy..??"
"emang ibu sakit apa din,,,???, iya bisa aku mandi dulu ya, habis mandi aku langsung kerumah km." ucap roy.
"stamina ibu drop karena kecapaian kerja, ya udah kalau gitu. aku tunggu km di rumah ya..."

roy bergegas menuju rumah dinda dengan mengendarai sepeda motor kesayangan peninggalan ayahnya, tak sabar ingin ketemu orang yang dikaguminya selama ini meski tak seorang pun mengetahuinya.
setibanya roy didepan rumah dinda sudah berdiri didepan pintu menunggu roy.
"kita langsung berangkat ya...???!!!" ucap dinda.
"seep" jawab roy.

Ditengah jalan roy berhenti didepan sebuah toko buah, "bentar ya din, q beli buah tangan buat ibu km,,"
mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit.
"malam bu', udah gimana kondisi ibu..??? tanya roy sambil menjabat tangan ibunya dinda.
"malam nak roy, udah agak baikan. kalian udah makan...??? tanya ibu yang sedang terbaring.
"udah ma, tapi kalau roy gak tau" sahut dinda. "udah juga bu" sambil tersenyum kecil kepada ibunya dinda mencoba menghibur.

Jam menunjukkan pukul 22.30 WIB, ibu sudah tertidur pulas.
"ngomong-ngomong cowok km kemana din,,,???" tanya roy memulai pembicaraan ditengah keheningan ruangan rumah sakit.
"agh, ga usah tanya-tanya dia roy. yang ada aku jadi badmood kalau ingat dia" sahut dinda.
"loh,, kenapa...?? kalian berantem ya..?? bukan maksud mau ikut campur lho" tanya roy dengan sikap  bercanda.
"dia gak pernah ngertiin aku roy, mama masuk rumah sakit aja dia gak mau tau." . "percuma pacaran udah tiga tahun tapi kayak masih 2 bulan"
roy tidak melanjutkan pembicaraan dan merebahkan diri sofa.

*****
"din..." teriak roy dari kejauhan saat melihat dinda berjalan dikoridor depan fakultas.
"iya, kenapa roy...???" tanya dinda melihat roy yang berlalri menghampirinya.
"km udah makan siang, aku traktir ya...??!!" roy mencoba mengajak dinda untuk makan siang, berharap bisa mengisi waktu bersama dengan pujaan hatinya.
"aduh, aku ada janji ma andi. dia mau ngajak nonton. lain kali aja ya roy" ucap dinda.
"andi...???!!! siapa din..??" tanya roy dengan hati cemburu dan ekspresi wajah penasaran.
"owh iya, aku belum pernah cerita. andi itu cowok baru aku roy, dia kakak stambuk kita" jawab dinda.
roy pun terdiam dan tak berkata apa-apa lagi setelah mendengar ucapan dinda.

*****
Sejak saat itu roy menjadi pendiam dan penyendiri.
tapi itu tidak membuat perasaan roy hilang kepada dinda. dia tetap bertekad untuk menjadi orang yang selalu ada buat dinda. meski terasa sesak didada roy ingin membuktikan kepada dinda bahwa cinta tidak harus memiliki. jika roy merasa cinta itu ada maka dia harus menunjukkan rasa sayangnya terhadap dinda tanpa harus menjadi pacarnya.

*****
Setahun sudah berlalu masih belum ada respon dari dinda terhadap sikap roy kepada dirinya.
hari-hari mereka lalui bersama disela-sela kesibukan dinda dengan aktivitas kuliah dan bersama cowoknya. maka selebihnya roy ada bersamanya.
mungkin bagi dinda roy adalah sosok sahabat yang tidak ada duanya, namun dia tidak pernah menyadari betapa besarnya rasa yang dipendam roy selama bertahun-tahun terhadap dinda.
setiap kali dinda punya masalah roy adalah orang pertama yang akan dilibatkan untuk berbagi.
dengan keadaan demikian roy mencoba tetap bersabar dan yakin suatu saat dia bisa merebut hati pujaan hatinya.

*****
Malam minggu bagi roy sama seperti malam-malam sebelumnya.
handphone digenggam sambil duduk diteras rumahnya, hanya mampu memandangi orang yang lalu-lalang bersama pasangannya melintasi rumahnya.
sepintas perhatian roy teralihkan oleh cahaya bulan dilangit yang gelap bersama dengan taburan bintang.
roy merasa sedikit tenang memandangi langit. mulai berimajinasi mengukir taburan bintang membentuk nama sang pujaan hatinya. "Dinda".... roy tersenyum bagai orang yang kehilangan kesadaran.
tiba-tiba roy dikejutkan oleh teriakan seorang wanita yang melintas dari depan rumahnya.
"Roy,,,,,, awas kesambet kalau ngelamun aja" teriak dinda saat melintas dari depan rumah roy.
roy hanya bisa tersenyum kecil tanda tak ikhlas melihat dinda berboncengan dengan cowoknya melintasi rumahnya.
mereka begitu mesra. roy tak kuasa menahan rasa cemburunya dan tak tahu ingin berbuat apa.
rasa gundah dihatinya tak terbendung olehnya. sehingga roy memutuskan untuk keliling kota berharap dapat hiburan dan ketenangan jiwanya.
roy pun bergegas menghidupkan sepeda motornya dan melaju kencang ditengah ramainya kendaraan. lampu merah dan persimpangan tak dihiraukan.
bosan dengan kebut2an sendiri, laju kendaraan mulai berkurang perlahan.
seolah menikmati ramainya kota.
ketika hendak pulang meuju rumah roy melihat pasangan yang sedang berkelahi ditengah jalan. roy terkejut saat melihat wanita itu adalah pujaan hatinya. perlakuan kasar oleh cowoknya disaksikan oleh roy.
tak tega melihatnya roy berhenti dan melerai pertengkaran dinda dengan cowoknya.
"ehh... km jangan ikut campur. km pikir kamu siapa...???!!!" bentak andi cowok dinda sambil melayangkan tinju kewajah roy hingga terjatuh.
roy marah besar dan membalasnya sehingga terjadi perkelahian yang sangat hebat.
roy menghajar andi hingga babak belur dan membuat memar wajah andi. hidung roy juga berdarah.
dinda mencoba melerai perkelahian dan memsiahkan kedua lelaki yang sedang berduel itu.
dinda berhasil menarik roy dan secara tiba-tiba dinda menampar pipi roy dengan sangat keras.
"kamu keterlaluan, kamu pikir kamu ini siapa...????!!!!". "jangan mentang2 kita teman dekat kamu jadi seenaknya menghajar cowok aku hingga berdarah...!!! aku menyesal punya teman seperti kamu, kamu tidak seperti yang aku kira." bentak dinda dengan nada keras.
"kamu juga, kamu pikir karena aku pacaran sama kamu, kamu jadi seenaknya berkelakuan sama aku....???!! bentak dinda kepada andi.
"ternyata semua lelaki sama aja.!!!" dinda pergi meninggalkan mereka.

*****
Sejak kejadian itu, roy dan dinda tidak pernah lagi berhubungan, bahkan dikampus dinda selalu bersikap kasar tersahadap roy yang sudah bertahun-tahun menjadi sahabatnya.

****
Langkah kaki tak henti menelusuri lorong yang sepi diantara dua sisi bangunan hening tanpa suara.
seiring kosongnya pikiran, roy menatap tajam ke ujung lorong yang dilalui.
dering handphone mengejutkan dan membuyarkan kekosongan pikiran roy saat berjalan.
"hallo....." ucap roy menjawab panggilan di hanphonenya.
"kamu dimana?"...
"maaf, ini dengan siapa ya...?" tanya roy,
"no kamu tidak tersimpan".
"tut...tut...tut..." pembicaraan terputus.
roy melanjutkan langkahnya tanpa menyimpan rasa penasaran terhadap orang yang baru saja menelponnya.

setiap hari roy mencoba menikmati kesendiriannya, tanpa ada lagi sosok yang selama ini membuat harinya menjadi berwarna dan lebih bermakna.
teman2 sekampus roy juga bingung melihat tingkah roy yang belakangan ini agak sedikit pendiam dan penyendiri.
mereka berusaha untuk mencari tahu kenapa demikian tetapi tak kunjung menemukan jawaban.

Demikian juga dinda, dia juga sebenarnya sangat merasa kehilangan seorang sahabat yang selama ini ada mengisi hari-harinya.
tetapi tidak seperti yang roy rasa, dinda masih ada andi yg menemaninya.

Dua tahun sudah berlalu, sejak pertengkaran antara roy dan dinda sehingga persahabatan mereka pun berakhir bagai tak pernah ada.
roy masih tetap menutup diri, termasuk hati.
sulit baginya membukakan pintu hatinya bagi hati yang lain.
walau beberapa sosok kaum hawa mencoba untuk mengusik kesendiriannya.

sore itu hujan gerimis, roy membaca majalah didepan teras rumah.
telepon dari dalam rumah berdering. roy enggan untuk menjawabnya.
"roy... tolong angkat telponnya.." teriak mamanya dari dalam rumah.
"hallo, selamat sore..." jawab roy dengan nada sedikit lemas.
"roy, ini tante mamanya dinda"...
"oh, iya.. ada apa tante..." (roy)
"kamu ada lihat dinda gak roy, dia udah 2 hari gak pulang kerumah. tante telp ke hp nya tapi tidak aktif" (mama dinda)
"gak ada tante, waduh.... dinda kemana ya sampe dua hari pulang gak ada ngasih kabar ke tante" " nanti aku coba cari tahu ya tante, aku coba tanyain teman2 dikampus" (roy)
"iya roy, tante juga gak tau dia kemana, tante sangat meresahkan dia. takutnya dia kenapa-kenapa lagi" (mama dinda) " kalau ada kabar segera hubungi tante ya roy"
"iya tante" (roy)
"terimakasih ya roy"(mama dinda)

roy menutup telpon dan terdiam menatapi telpon, " dinda kemana ya...???" ucapnya dalam hati.
roy langsung mengambil hpnya dan menghubungi semua temannya untuk menanyakan keberadaan dinda.

tak kunjung mendapatkan informasi tentang keberadaan dinda melalui telpon, roy berniat mencarinya ketempat kos-kosan andi pacar dinda.
setibanya, roy menanyakan kepada pemilik kos-kosan apakah benar andi tinggal disini.
tetapi pemilik kos menjawab andi sudah tidak lagi tinggal disitu, tiga bulan lalu dia sudah pindah dari sini ucap pemilik koskosan tersebut.
"kalau boleh tau dia pindah kemana ya bu.." tanya roy.
"kalau itu saya kurang tahu dek," jawab pemilik kos.

roy melanjutkan pencariannya ketempat dimana biasanya dinda nongkrong atau ketempat teman-teman dekatnya. mereka juga tidak mengetahui keberadaan dinda.
hari sudah larut malam. roy masih menjajaki ramainya jalan kota sambil melihat kekiri dan kekanan berharap menemukan sosok dinda.

hari kedua juga demikian, roy masih belum menemukan tanda-tanda tentang keberadaan dinda.
ibu dinda sudah melaporkan kepada pihak yang berwajib tentang kehilangan putri kesayangannya itu.


***
jam menunjukkan pukul 14.00, seusai makan siang roy duduk dibawah pohon rindang di halaman kampus dengan sebatang rokok dan hp di genggam.
tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan yang keras dari arah balik. "roy"....
roy langsung menatap kearah asal suara itu.
"mely....???" dengan nada sedikit kaget roy menggumam.
"roy, bantuin aku cariin dinda dong" ucap mely.
mely adalah teman sekelas dinda, mereka juga cukup dekat.
"aku juga lagi nyariin dinda mel, sampai hari ini masih belum ada hasil" jawabnya.
"jadi gimana dong, aku khawatir banget sama tu anak. pergi tanpa jejak dan pesan" (mely)
"terakhir kamu lihat dia dimana dan bersama siapa mel???" tanya roy.
"minggu lalu sih, kemaren liat mereka makan berdua dikantin luar kampus" (mely)
"dengan andi pacarnya dinda maksud kamu...???" (roy)
"yup" (mely)
"kemarin aku juga datangi tu kos-kosannya si andi, tapi ibu kosnya bilang dia udah tiga bulan pindah dari situ" (roy)
"kita nyari kmn lg ya...???" (mely)

****
Laju kendaraan sepeda motor roy menelusuri ramai kota tak henti pandangan kekanan dan kekiri, mengharap dapat menemukan tanda dimana dinda berada.
tak lama kemudian roy berhenti mendadak dari kecepatan laju sepeda motornya. dia dikejutkan oleh sosok yang sepintas terlihat duduk didalam bus kota. "dinda" ucap roy dalam hati.
roy mengikuti bus tersebut hingga penghentian berikutnya.
dia melihat dinda turun dari bus, dan segera roy berlalri menghampirinya.
"din....!!!!????" teriak roy.
dinda menoleh ke arah roy, setelah tahu itu adalah roy dinda pun mempercepat langkahnya berusaha menghindar dari roy.
roy tetap mengejarnya dan menarik tangan dinda.
"din... please, kami semua meresahkanmu. mama sangat khawatir terhadapmu" ucap roy.
"jangan perdulikan aku roy, aku bukan siapa-siapa kamu. kamu pulang aja, anggap kita gak ketemu" jawab dinda.
"tapi din..." roy masih memegang tangan dinda.
"udah roy, sekarang lepasin tangan aku" ucap dinda.
"din,, kamu gak boleh gitu. kasihan mama kamu. dia nyari-nyari kamu selama ini bahkan udah ngelaporin ke kantor polisi" ucap roy.
"lepasin aku bilang...!!!" bentak dinda. dinda berusaha melepaskan genggaman roy.
roy masih tetap tidak melepaskan genggamannya.
akhirnya dinda melayangkan tamparan yang sangat keras ke wajah roy.
"ehh... kamu pikir kamu siapa...??? gak usah sok perhatian gitu sama aku" ucap dinda dengan nada kasar.


"BERSAMBUNG....!!!"






Part II
02082012: 23:00WIB


Keesokan harinya roy mangkal dimana ia menemukan dinda. berharap ia dapat bertemu lagi.
dengan harapan dinda mau diajak untuk pulang kerumahnya.
Roy melontarkan senyum sebagai unjuk keramahan kepada sosok yang berjalan dihadapannya.
"Din,,, denger dulu penjelasan aku", "ibu kamu sakit keras, sekarang dia terbaring dirumah dan tak ada yg merawat..." ucap roy membujuk dinda agar usahanya berhasil.
"Roy... Please, kamu tuh sok peduli tau gak? udah deh gak usah sok gimana gitu ma aku"
"Mendingan kamu sekarang pulang trus tidur" "iya aku akan pulang, tapi kamu gak usah ganggu hidup aku lagi. Aku udah muak dengan keberadaanmu yang sok care gitu..."
Roy hanya bisa terdiam mendengar kata-kata yang terucap dari mulut dinda.

****
"Roy.... bangun nak...!!! udah siang, kamu gak kuliah....???" teriak ibunya sambil menyiapkan sarapan.
Roy berbegas dari tempat tidurnya menuju meja makan.
"mandi dulu nak... kamu gak kuliah...???" tanya ibunya.
"males ma... Besok-besok aja" jawab roy.
"lho... kamu kenapa nak, ada masalah sama dosen atau pacar kamu...??"sindir ibunya.
"apaan sih mama, enggak koq, cuma males aja". sahutnya.
"sudah tiga tahun kamu kuliah, belum pernah kamu kenalin pacar kamu pada ibu" ucap ibu.
"mama..... kan Roy mau fokus kuliah dulu, pacarannya ntar aja.." jawab roy.
ada-ada aja si mama, pagi-pagi udah ngeledekin aja. Gumam roy.

****
Roy memutuskan untuk cuti kuliah dan mencari kesibukan agar tidak kepikiran tentang dinda.
ia memilih mencari kerja, dan diterima disalah satu restoran berkelas internasional.
namun setiap kali ia sendiri bayangan dinda selalu melintas dibenaknya....
roy kehabisan cara agar dapat mengalihkan perhatiannya untuk memikirkan dinda.
disela kesibukannya melayani pengunjung restoran, roy dikejutkan oleh salah seorang tamu yang duduk di meja pojok dengan seorang yang tak asing baginya.
"dinda....!!!" sapa roy,
tanpa basa-basi dinda langsung beranjak dan pergi meninggalkan roy.
roy lupa kalau dinda meminta roy agar tidak menggangunya lagi.
sampai saat ini roy masih terima kenapa dinda bersikap seperti itu kepadanya.

****
Dengan kecepatan yang sangat laju, roy kebut-kebutan dijalanan sambil berteriak layaknya orang yang setengah waras.
hampir aja nyawa roy melayang disambar pengendara jalan lainnya karena sikap roy yang ugal-ugalan.
roy seperti orang yang putus asa dan frustasi....
"Dinda..... Kenapa kamu lakukan ini semua kepadaku...??? apa salah dan dosaku...????!!!!" Teriak roy sambil tancap gas sepeda motornya.
diperempatan jalan roy tak menghiraukan rambu lalulintas, lampu merah diabaikan.
tiba-tiba dari arah berlawaanan roy berhadapan dengan bus kota yang melaju dengan kecepatan tinggi.
"Ddddduuuuuuuaaaaarrrrrrrr........." roy tercampak kebadan jalan dan sepeda motornya ringsek menjadi ganjal bus tersebut.
roy dilarikan warga setempat kerumah sakit dan segera menghubungi keluarganya.
Ibu roy sangat khawatir dan panik mendengar kabar itu dan langsung menuju rumah sakit dimana roy dirawat.
setibanya dirumah sakit ibu roy menangis histeris melihat roy terbaring di ruang ICU.
tak lama kemudian keluar sosok laki-laki berpakaian putih dan bertanya "siapa pihak keluarga korban" tanaya dokter tersebut.
"saya dok... bagaimana keadaan anak saya dok....????" tanya ibunya sambil menangis.
"kita akan berupaya semaksimal mungkin ibu, sekarang ibu tenangkan diri dulu sambil berdoa kepada yang maha kuasa" ucap dokter.
"Dok... tolong selamatkan anak saya dok, berapapun biayanya akan saya bayar dok... tolong dok...." pinta ibu roy sambil menarik baju dokter yg hendak beranjak dari hadapan si ibu.

****
Dengan penuh rasa khawatir ibunya masuk kedalam ruangan dimana anak kesayangannya terbaring dan tak sadarkan diri.
"Nak... ini ibu nak. bagnun nak. Ibu sayang kamu, ibu mohon bangun nak..." Bisik ibunya dengan tetesan air mata yang tak henti-henti.
ibu roy tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk anaknya agar diberi kesembuhan.

hampir seminggu roy terbaring dan tak juga sadarkan diri. ibu roy semakin cemas dan gelisash.
menurut hasil pemeriksaan dokter roy mengalami benturan yang sangat keras dibagian dada sehingga sulit baginya untuk bernafas.
dokter seolah berpesan bahwa harapan bagi roy untuk sembuh sangat sedikit.
kondisi sang ibu juga mulai tidak stabil, dari makan yang tidak teratur, istirahat yg kurang dan pikiran yang membebaninya.
tetapi meski demikian ibu roy tak pernah berhenti berdoa untuk kesembuhan anaknya.

*****
jam menunjukkan pukul 02:15 WIB. ibu terbangun dari tidurnya mendengar alarm yang berbunyi dari sistem komputer rumah sakit.
secara refleks ibu langsung menekan tombol call untuk memanggil petugas rumah sakit.
roy seperti tercekik dan susah bernafas. ia seperti cacing kepanasan diatas tempat tidur.
ibunya menangis melihat kondisi anaknya dan berusaha mendekatinya. tetapi dokter bilang ibu tidak boleh mendekat.
tak lama kemudian roy menghembuskan nafas terakhirnya. tubuhnya tak bergerak lagi.
"Roy.... anakku......!!!!!! teriaknya ibunya memeluk anaknya erat-erat.
"jangan tinggalkan ibu nak..." "roy anakku.....!!!!" tangis ibunya.

****
roy disemayamkan dirumah duka tempat tinggal roy.
seluruh kerabat, rekan dan teman kuliahnya datang melayat.
Dinda dan ibunya juga turut hadir.dirumah duka.
"kamu yang bernama dinda....???" tanya ibu roy.
"iya tante... aku turut berduka ya tante. roy orang yang sangat baik" sahut dinda.
"tante menemukan ini dibalik bantal kamar tidur roy, ada selembar kertas pesannya agar tante sampein buat kamu.." dengan menyerahkan buku catatan roy berwarna biru kepada dinda.
"iya.. terimakasih tante, sekali lagi aku turut berduka" jawab dinda sambil melangkah meninggalkan ibu roy.

diperjalanan pulang dinda penasaran akan isi buku itu.
tetapi dia enggan untuk membukanya.
setiba dirumah dinda membaca buku tersebut, dengan judul "Maafkan aku telah mengkhianatimu sebagai sahabat karena telah mencintaimu"
lembar demi lembar dinda membaca tulisan yang ada didalamnya.
kucuran air mata turut menemani dinda saat membacanya.
semua isi buku itu roy tuliskan ungkapan perasaan roy kepada dinda sejak ia mengenal dinda beberapa tahun yang lalu.
"Roy.... Maafin aku....!!!!" ucap dinda dalam hati dengan linangan air mata.
" aku tak pantas untuk kamu cintai, aku tak pantas untuk menerima cinta tulus mu, aku kotor roy. aku dikhianti pacarku dan ditinggal hamil. aku menghilang beberapa bulan hanya untuk menghilangkan aib ku roy. Maafkan aku jika sikapku selama ini kasar terhadapmu" ucap dinda dalam hati.
sambil berbaring memeluk bantal dinda membasahi tempat tidurnya dengan air matanya.
"Terimakasih roy.... Terimakasih telah mencintaiku dengan tulus meski aku sangat melukai hati dan perasaan mu" dengan rasa penyesalan yang mendalam dinda memeluk erat buku catatan roy.

****
Seminggu kemudian dinda pergi kemakam roy. ditemani mely teman sekampusnya.
sepanjang perjalanan dinda bercerita semua kepada mely.
Dinda duduk disamping makam roy. dinda hanya terdiam dan menangis.
dinda meletakkan setangkai Mawar kuning dan buku catatan roy didekat batu nisan roy.
"maafkan aku roy...." ucap dinda dalam hati.
"sudahlah din, dia sudah tenang sekarang . kita berdoa aja untuk dia semoga dia diterima disisiNya." ucap mely.
"Roy tidak dapat lagi mendengar tangisan dan penyesalanmu din, kamu tidak dapat meluapkan semua isi hati kamu ke roy sekarang" " hari sudah sore din, baiknya kita bergegas pulang." ucap mely.
dinda dan mely beranjak meninggalkan makam roy. air mata dinda tak henti berlinang membasahi pipinya.

#Tak ada kata yang dapat terucap dari bibir.
Sekian.


Bagikan

Jangan lewatkan

Kita tidak pernah tahu betapa berartinya seseorang sebelum kita kehilangannya.
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

9 komentar

Tulis komentar
avatar
Anonymous
Tuesday, 31 July, 2012

aku termenung seolah bertanya, seperti apakah sosok gadis yang kau sayangi itu, meski dia telah meggoreskan luka di hatimu tapi kau masih tetap ingin bersamnya selalu...
tapi kenapa kau tak mau jujur tentang perasaanmu sebenarnya dengannya????
kejujuran dan keterbukaan penting dalam persahabatan...
gak penting diterima atau gak, yang terpenting kau sudah jujur dgn dirimu semndiri dan orang lain....
#salam dari orang berjuang untuk bangun..#

Reply
avatar
Anonymous
Tuesday, 31 July, 2012

lanjutin ceritanya yaaaa

Reply
avatar
Thursday, 02 August, 2012

hehehehe...
tq ...
ditunggu aja y.

Reply
avatar
Thursday, 02 August, 2012

ahh sedih kali bang.
pengalaman pribadi nya itu?

Reply
avatar
Anonymous
Friday, 03 August, 2012

sad ending yaa, tapi aku barharap tidak demikian, tapi tergantung imajinasi sang penulis juga...
aku tidak pandai berkomentar karena akupun tak pandai merangkai kata untuk melukiskan apa yang tersirat di jiwa..
banyaklah baca untuk menyempurnakan tulisan dan tidak lupa diskusi,aksi dan refleksi..
itu dinamika yang harus diikuti agar lebih baik. sama-sama belajar kita bang...
teruslah menulis..
:)

Reply
avatar
afrynamanurung
Thursday, 14 February, 2013

waduh sedih kali ito,, mw nangis bacanya....
luar biasa,

Reply
avatar
afrynamanurung
Thursday, 14 February, 2013

sedih cerita nya..
luar biasa

Reply

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online